Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

STAI Muhammadiyah Klaten

Sejarah

IMM merupakan organisasi otonom di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah yang diperuntukan di kalangan/jenjang mahasiswa baik di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) itu sendiri maupun di universitas swasta dan negeri lainnya. Berdiri di Yogjakarta, pada tanggal 14 Maret 1964 M/ 29 Syawwal 1384 H. IMM didirikan oleh beberapa tokoh Muhammadiyah, yaitu Djazman Al-Kindi, Soedibyo Markus, dan Rosyad Saleh. Selain itu juga ada Amien Rais, Abdul Hadi W. M, Marzuki Usman, Yahya Muhaimin, Sukiriyono, Djaginduang Dalimunthe, Bahransjah Usman, Sjamsu Udaya Nurdin, Muhammad Ichsan, Zulfaddin Hanafiah, Zainuddin Sialla, N. Adnan Razak, Mohammad Arief, Sofyan Tanjung, Bachtiar Achsan, Abuseri Dimyati, Ummi Kalsum, Zulkabir, Aida Saleh, Sugiarto Qosim, dan Tabrani Idris.

Visi, Misi dan Tujuan

Visi:

    PK IMM STAIM Klaten yang Religius, Progresif, dan Bersinergi demi kemaslahatan Ikatan

Misi:

  1. Mengembalikan semangat untuk berfastabiqul khairat
  2. Pengutamaan internal IMM dalam memahami gerakan IMM
  3. Mencetak pondasi intelektualitas di PK IMM STAIM Klaten
  4. Aktif dalam kegiatan kampus
  5. Membangun profesionalisme dan loyalitas kader
  6. Aktif berkoordinasi dan bekerjasama dengan pimpinan cabang dan komisariat lain

Tujuan:

    Dalam AD/ ART IMM, bab III, pasal 7, bahwa IMM memiliki tujuan spesifik, yaitu mengusahakan terwujudnya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Yang kemudian memiliki arah gerak yang tertulis pada bab II, pasal 5, yang berbunyi IMM adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.